Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan
Pelatihan Belajar menulis PGRI
Pertemuan ke-12, Gelombang ke-25 dan 26
Resume ke-12
Senin, 13 Juni 2022
Judul: Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber: Susantu, S.Pd.
Moderator: Nur Dwi Yanti
Usiaku sudah tidak muda lagi, dengan usia yang sudah tidak muda lagi tentunya beberapa kenikmatan yang diberikan oleh Alloh SWT sudah mulai berkurang๐๐itu tak bisa dipungkiri maupun dihindari. yang jelas Legowo. Salah satu kenikmata yang mulai berkurang adalah penglihatan. Mata yang dulu waktu muda masih cerah dan bercahaya, tapi bagaimana sekarang. padahal sudah dibantu kacamata namun tetap saja rabun mata masih terasa.
Sebagai guru tentunya kita harus jeli dan teliti. Apalagi sebagai guru Mapel Bahasa Indonesia. Menguasai tulisa yang baik dan benar sesuai aturan KKBI dan Ejaan yang sudah benar harus dikuasai.
Untuk melatih terus kemampuan yang ada pada diri sendiri tentunya kita harus punya siasat agar kemampuan tersebut todak sirna secara perlahan tapi pasti. untuk tetap melatih penglihatan yang merupakan kejelian dalam membaca tetaplah dijaga, dengan cara sering membaca dan mengoreksi tulisan siswa pada pelajaran yang memang membahas tentang seluk-beluk menulis. dengan sering melakukan hal tersebut maka mata kita menjadi terlatih dan terbiasa dalam mencermati tulisan hasil kerja siswa.
Materi malam ini membahas tentang mengoreksi tulisan yang akan diterbitkan. atau lebih dikenal dengan istilah Proofreading. Materi ini akan disampaikan oleh Bapak Susanto, s.pd. atau dipanggil Pak D oleh Mbak Moderator. Pemandu pelatihan malam ii dimoderatori oleh Mbak Nur Dwi yanti.
Kegiatan diawali dengan sapaan moderator, baik sapaan untuk peserta pelatihan maupun sapaan terhadap narasumber. Dilanjutkan denga pembukaan, materi dan penutup pertayaan - pertanyaan dari peserta.
Profil BapakSiswanto, S. Pd.
Siapakah pak D Sunsanto ini? Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.
Untuk mengenal lebih jauh pak D, berikut tautan Profil Pak D https://blogsusanto.com/artikel/
Susanto. Membuat blog pada tahun 2009, namun benar-benar 'ngeblog' sejak pandemi Covid-19 setelah ikut kelas Omjay Gelombang 15. Nickname: Pak D Antok, Pak D Susanto, PakDSus, dan panggilan dalam komunitas penulis dan KKG adalah Pak D saja. Selain anak tertua, sehingga semua keponakan memanggil saya memanggil saya Pak Dhe, pun karena saya tinggal di desa D. Tegalrejo. Susanto D, artinya Susanto yang tinggal di desa D. Akhirnya huruf D yang diucapkan De menjadi 'brand' pada blog maupun komunikasi dengan sesama blogger di grup Whatsapp.
Materi Proofreading Tulisan
Proofreading atau disebut juga denga uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalam untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.diminimalkan.
Apa ya tugas seorang proofreader?
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau
tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang
sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami
Ia harus dapat mengenali:
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau
tidak
Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Mengapa harus melakukan proofreading?
Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya
tidak Anda lewatkan.
Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.
Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada
konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Langkah keempat
2. Pemenggalan
kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama
dan ketentuannya
4. Perhatikan judul
bab dan penomorannya
Ada yang berpendapat:
1. Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan
besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus
pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
2. Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah
dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.
3. Sama seperti yang saya uraikan di atas, Bu. Naskahnya
siapin dulu.
4. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.
[20.08, 13/6/2022] +62 813-7335-3014: etelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan (pikiran kok larut kaya gula aja, he he). Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Kesimpalan buat saya dalam materi pelatihan malam ini berdasarkan penjelasan Pak D adalah ketika akan melakukan Proofreading adalah
Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian. jadi tulisan harus selesai dulu.
Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Yang keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya.
Untuk memudahkan kita dalam kegiatan menulis yang sesuai kaidah maka kita hendaknya mempunyai buku panduan tentang aturan menulis yang benar adalah KBBI dan PUEBI
Alhamdulillah terlaksana pelatihan malam ini. sangat bermanfaat.
Palangka Raya, 13 Juni 2022
Rumiati, S.Pd. edisi belajar menulis.
Semangat menulis tak pandang usia๐
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSemangat selalu Ms. Rumi.. amazing..๐
BalasHapusTwrimakasih mbak - mbak atas kunjungan dan suportnya
BalasHapusMantap. Semangat bu. Salam literasi ๐
BalasHapusibu ku the best..
BalasHapusSelalu semangat bu Rumi, semoga kita kholas sampai 30 resume.
BalasHapusWeleeeeh ....kok dek ku dinyatakan terhapus ... ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ ... Apa yg terjadi pada blog saya ya ? ...
BalasHapusTadi mau kirim tugas tantangan aja blog ku juga nge-ror ... Sempat tak tanya pada mas Brian, saran beliau jgn di hapus ... Bingung deh ๐