Tradisi Ziarah

Tantangan Menulis setiap Hari Oleh OmJay

Hari ke-8 Jumat, 17 Juni 2022

Judul: Tradisi Ziarah

Oleh Rumiati,S.Pd.

                                                      



Jumat pagi sekitar jam 7, saya di ajak suami saya ke makam untuk ziarah kubur kakak lelaki tertua saya. tanpa ba-bi-bu saya langsung mengambil baskom dan gunting. Saya melihat tadi pagi bunga mawar merah dan mawar putih saya berbunga. Lalu saya keluar rumah untuk memutik bunga tersebut, setah itu saya melihat bunga melati tapi sayang tidak berbunga, akhirnya saya melongok ke tetangga tempat Mbah tetangga sebelah. Mbah juga banyak menanam bunga, khusunya bunga kenanga. Ada beberapa pohon dan juga bunga mawar. biasanya kalau hari Jumat beliau meneriaki saya dari teras rumahnya memanggil saya supaya saya mau mengambil bunga Kenanga atau Mawarnya kalau akan berziarah. jadi sudah bisa kami saling memberi bunga kalau lagi diperlukan. Beliau baik sekali dengan kami. Karena Mbah tidak kelihatan maka saya berjalan ke teras rumah Mbah. tapi tidak sampai ke teras saya meliahat Mbak Kakung sedang membersihi kaca mobilnya, jadi saya izin dengan beliau. yaa langsung gaas ...saya memutik beberapa bunga Kenanganya. Bunga mawarnya tidak meminta karena Mawar saya sendiri sudah cukup, lalu saya lanjut ke tanah kososng di seberang rumah, di sana tumbuh pohon pandan wangi. saya mengunting beberapa daun pandan untuk tambahan bunga sebagai buah tangan ke makam. kemudian daun pandan saya cuci dan saya gunting kecil-kecil. jadi daah... bunga yang saya bawa ke makam. sebenarnya ke makam ketika berziarah menurut saya tidak membawa bunga juga tidak apa-apa, tetapi karena bunga tersebut ada di taman sendiri kenapa tidak...rasanya tidak ada yang melarang karena memang digunakan untuk tabur bunga di atas maka bukan untuk yang lain hi..hi...yang lainnya itu...selain itu bunga itu seandainya bisa mengekspresikan diri pasti bahagia karena bermanfaat bagi manusia selain untuk keindahan taman.



Boleh ziarah ke makam

HR. Hakim

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

Artinya, “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).”

Saya membaca dalil di atas, sebenarnya banyak dalil-dalil lain tapi saya mengutip dalil ini untuk  bahan tulisan di blog saya. Berdasarkan dalil di atas, sehingga untuk melangkahkan kaki ke makam dengan tujuan yang baik menurut saya syah-syah saja alias diperbolehkan.  Dengan demikian jika kita berziarah ke makam orang tua kita atau orang yang kita tuakan, kita dapat memahami dan menyadari suatu ketika kita akan kembali juga ke yang Mahapunya diri kita, untuk itu kita harus mempersiapkan hati kita dengan menambah keimanan kita dan memperbanyak amal ibadah untuk bekal nantinya. 

Mengapa membahas tentang ziarah kubur?

Suami saya turut andil dalam ide ini. seperti biasa kalau masih pagi hari dan belum melakukan kegiata rutinas sehari-hari saya belum punya ide. Jadi memang pagi Jumat ini saya masih kosong pikiran. setelah pulang dari makam, memasak untuk suami dan anak selesai saya mengambil laptop. Melihat saya buka laptop suami saya nyeletuk..

"Mama Gafa.. sudah ada ide belum untuk blog hari ini?" tanya suami saya

"Belum Pak." jawab saya singkat karena sambil menghidupkan laptop saya.

"Coba Tulis tentang ziarah kubur, yang baru kita lakukan tadi." lanjutnya

"Iya..ya.. matursuwun pak diberi ide untuk menulis hari ini." jawab saya dengan hati senang karena ide menulis di blog tantangan dari OmJay sudah ada. Dan gaas langsung saya tuangkan kalimat demi kalimat di blog untuk penulisan ke-8 hari ini.

Alhamdulillah tunai sudah menulis tantangan menulis dari OmJay hari ini. semoga bermanfaat untuk semuanya.


Palangka Raya, 17 Juni 2022

Rumiati, S.Pd. Edisi belajar menulis







Komentar

  1. Yo pas hari Jumat, matursuwun ambe Bpk Gafa pencetus ide😁

    BalasHapus
  2. Bu Rumi, tulisan ibu persis dengan tulisan saya, suka menumpuk. Nmun diingatkan oleh mas Brian agar tulisan tidak menumpuk, caranya adalah dengan memberi spasi ; caranya dg enter.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer