Di Saat Senja yang Abadi

 

senja  merangkak pasti

cahaya mentari mulai redup

angin sepoi membawa selembar daun kering 

menampar wajahku yang mulai lelah


Ku dengan suara adzan 

berdampingan dengan suara alam

Ku lihat di ufuk barat

sekelompok bururng pulang ke kandang

karena senja sudah menghadang


Inlah hidup ada siang ada malam

mentari kembali ke belahan hadir sang bulan 

menyapa di kala malam

alur sang alam sudah di tentukan

jalan ke depan pasti ada tujuan


Ku donggakkan kepala sekali lagi

semburat senja tipis akan pergi

Malam datang itu sudah pasti

Ku langkahkan kaki dengan percaya diri

Semoga esok bertemu lagi 

Komentar

Postingan Populer