KELUARGAKU KEKUATANKU

 Tantangan Menulis Setiap Hari Oleh Omjay

Blog ke-11,  20 Juni 2022

Minggu, 26 Juni 2022

Penulis: Rumiati, S.Pd.



Indah datang pada waktunya

Jam di dinding menujuk ke pukul 02.49 menit. Baru saja saya selesai solat sunnah. begitu juga suami dan anak saya. saya lihat Gafari Nur Fadillah anak satu-satunya setelah solat tidur lagi. Suami saya  masih diam dzikir di tempatnya . Yaaa tenang hati hinggap di sana. Ini semua yang selalu saya idamkan selamanya di keluaga . Karena setiap selesai salat saya selalu meminta kepada yang maha kuasa agar keluargaku selalu Sakinah, Mawaddah dan Warohmah. AAmin.

Saya menikah di usia yang tidak remaja atau muda, untuk ukuran keluarga, saya terlambat dalam membina rumah tangga, orang tua selalu gelisah melihat usia sudah tidah muda lagi, teman-teman sepermainan di kampung saya bah sudah berkeluarga bahkan ada yang sudah punya cucu karena nikahnya terlalu muda bisa disebut pernikahan dini. Saya tahu pada saat itu perasaan gundah selalu hadir di relung hati orang tua saya. Tapi Alhamdulillah Beliau-beliau mengikuti dan memahami keadaan saya. Pada saat itu saya merasa Alloh belum memberi amanah kepadaku untuk segera berkeluarga. Alhamdulillah walau terlambat pada waktunya saya menikah dengan seorang laki-laki yang baik hati dan sudah kukenal dari masa remaja. Karena suamiku adalah tetanggaku.😍😍

Gafari Nur Fadillah adalah Putraku satu-satunya. Alloh memberi amanah kepada kami untuk menjadikannya anak yang sholeh, bermanfaat bagi keluarga, agama dan bangsanya. Dan itu kami usahakan sebaik-baiknya. Kami tidak menanyakan mengapa hanya satu yang Tuhan beri? tidak...tidak saya tanyakan itu kepadanNya. Karena bagi saya itu sudah membuat kami bersyukur. Alloh memberikan sesuatu pastilah sudah baik untuk hambaNya. Suatu rahasia sudah tertulis di sana. Bahwa itulah yang terbaik untuk keluarga kami.

Begitupun suami saya, yang selalu menerima atas pemberian Alloh semata. Kita bisa berusaha untuk sesuatu yang kita inginkan, walau sudah melakukan yang terbaik untuk kita, tapi Alloh lah yang menentukannya. 

Kini Putra saya sudah mengijak remaja. Tahun 2022 ini dia sudah masuk sekolah di jenjang MA dan sekaligus masih tetap mondok di pesantren seperti waktu duduk di MTsN. Dan tempat itu ada di pulau Jawa. Itu keinginannya. bak Gayung bersambut, waktu MTsN untuk mondok kami yang mengingikannya, karena kami ingin anak saya selain menuntut ilmu umum tetapi juga ilmu agama, dan setelah lulus Gafarilah yang menginginkannya untuk tetap mondok sambil sekolah di Madrasah Aliyah. Jadi tidak ada paksaan dari manapun.

Alhamdulillah..alhamdulillah..apa yang saya inginkan, dan saya panjakan ke hadiratNya diijabahi. 

Semenjak putraku mondok mulai lulus dari SD, kami hanya hidup berdua di rumah. Jika Kami merasa kangen dengan Gafari, cukup dengan telepon ke asrama untuk bisa berbicara. Dan semua itu dapat di lakukan setiap hari Jumat-nya. Apa yang saya harap lagi dalam hidup ini? Mencari nafkah..sangat perlu karena untuk mencukupi keperluan sehari-hari dan biaya kehidupan anakku. Dan Alloh sudah memberikannya dengan rasa cukup bagi keluarga kami. 

Kini usia kami sudah tidak muda lagi, separuh baya usia ini kini. Apa lagi yang dinanti? untuk semua itu kami jalani hidup ini dengan sekuat hati agar kehidupan kami tetap bahagia duni akhirat. untuk itu ibadah yang perlu ditambah lagi. Agar hati tenang, tentram. Memperbanyak kebajikan sebagai bekal di akhirat kelak dan agar putraku dalam keadan baik serta mudah dan lancar dalam menuntut ilmu dunia dan dunia akhirat. 

Ketika senja mulai tiba, kadang ada rasa rindu menyeruak di sana..Anakku...sepi tanpa tingka polahnya. tiada canda, suka dan duka yang terlampaui karena memang tidak berkumpul bersama. Tapi hatiku harus kuat menjalaninya demi masa depannya, dengan ilmu yang didaptnya semoga kelak berguna bagi keluarga, agama dan bangsanya. Itulah yang saya dan suami saya inginkan, tiada lagi....

Syimponi Cinta

Buah cinta ku yang berharga
Bak kepak burung tuk mencari sandaranya
Pelepas dahaga kala diujung senja
menanti indahnya pelangi di atas cakrawala

Ananda ku tercinta
Tuntutlah ilmu selagi kau bisa
kami hanya dapat mengantarmu
menuju ke sana
di posisimu yang terbaik di dunia dan di akhirat
menjunjung nilai harkat dan martabat.

Nyanyian burung perlipur lara
yang selalu menemai kami setiap senja
tuk menghibur hati kala diterjang rasa
tuk memelukmu dengan hasrat bahagia

Anakku tuntutlah ilmu sepanjang masa
bulatkan tekad untuk meraih cita-cita
Dengan sikap soleh, santun, dan bersahaja.
Agar Tuhan meridhoi apa yang kamu pinta

Dengan syarat kamu tidak meninggalkan Ajaran agama
sebagai pedoman hidup di dunia maupun di akhirat nantinya.

(Hiu Putih, 16 Juni 2022. pukul 03.47 )


                                              
                                                 

 Palangka Raya, 26 Juni 2022

Rumiati. Edisi belajar menulis




Komentar

Postingan Populer